UMNU Kebumen kembali Tingkatkan Kesejahteraan Desa Ngargosari Lewat Pelatihan Gula Semut

 

Kebumen News – 19 Desember 2024, Desa Ngargosari, Kecamatan Loano, menjadi tuan rumah program KOSABANGSA (Kolaborasi Membangun Bangsa). Program ini diinisiasi oleh Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama Kebumen dengan Ghufron Zaida Muflih, M. Kom sebagai ketua pelaksana. Kegiatan kali ini berfokus pada pelatihan pembuatan gula semut, sebagai upaya memanfaatkan potensi besar aren yang melimpah di desa tersebut.  Sebanyak 35 anggota Kelompok Tani Tani Sari turut serta dalam pelatihan ini. Mereka dengan penuh antusiasme belajar proses produksi gula semut yang dipandu oleh tim pelaksana. Ketua Kelompok Tani, Bapak Triwarto, menyatakan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih karena program ini memberikan banyak manfaat, terutama untuk meningkatkan penghasilan masyarakat desa,” ujarnya. 

Program ini tidak hanya berisi pelatihan, tetapi juga memberikan peralatan produksi yang sangat dibutuhkan oleh petani. Peralatan yang diberikan mencakup kompor khusus untuk memasak air nira dari tanaman aren, oven, dan mesin sealer untuk pengemasan produk. 

Dalam sambutannya, Umi Barokah, M.P selaku anggota tim pelaksana program, berharap agar alat-alat ini dimanfaatkan secara maksimal meskipun program telah selesai. “Peralatan ini adalah investasi untuk keberlanjutan usaha petani. Kami ingin alat ini benar-benar digunakan, bukan hanya disimpan,” tegasnya.  Pelatihan ini dirancang untuk mengajarkan teknik produksi gula semut yang lebih higienis dan efisien. Peserta diajarkan mulai dari proses pengolahan aren, penyaringan, hingga tahap akhir berupa pengemasan menggunakan mesin sealer. 

Dian dari Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo juga hadir dalam acara ini. Ia memberikan penyuluhan tentang pentingnya kewaspadaan terhadap curah hujan yang tinggi. Menurutnya, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit pada tanaman. “Saya mengimbau petani untuk menjaga kebersihan lahan dan memanfaatkan alat-alat yang diberikan agar lebih efisien dalam bekerja,” ungkapnya. Salah satu peserta mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini. “Selama ini, kami hanya menjual dalam bentuk gula aren. Dengan pelatihan ini, kami bisa membuat produk dengan nilai jual lebih tinggi,” ujarnya.  Selain fokus pada produksi gula semut, tim pelaksana program juga memberikan edukasi terkait pemasaran produk. Peserta diajarkan cara mengemas dan mempromosikan gula semut agar lebih menarik bagi konsumen. 

Kolaborasi antara tim pelaksana, pemerintah daerah, dan masyarakat desa menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan semangat gotong royong, program KOSABANGSA mampu menghadirkan solusi inovatif untuk memanfaatkan potensi lokal.  Tidak hanya itu, program ini juga membuka peluang kerja sama antara kelompok tani dengan UMKM lokal. Hal ini diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran gula semut dari Desa Ngargosari. Keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pemerintah daerah, melalui Dinas Pertanian, berkomitmen untuk mendukung inisiatif serupa di desa-desa lain. Dalam jangka panjang, pelatihan gula semut ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi di Desa Ngargosari. Produk gula semut diharapkan mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.  Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat desa. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, desa dapat menciptakan produk unggulan yang memiliki daya saing tinggi.  Di akhir kegiatan, para peserta menyampaikan harapan agar pelatihan ini dapat diikuti dengan pendampingan lanjutan. Hal ini dianggap penting untuk memastikan keberhasilan jangka panjang program.  Program KOSABANGSA di Desa Ngargosari menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan potensi lokal mereka. Dengan semangat kolaborasi, desa dapat menjadi pusat inovasi dan kemandirian ekonomi.  Ketua pelaksana program, Ghufron Zaida Muflih, M.Kom., menyatakan bahwa Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama Kebumen siap untuk melanjutkan program serupa di daerah lain.  Dengan optimisme yang tinggi, Desa Ngargosari kini menatap masa depan yang lebih cerah. Program KOSABANGSA tidak hanya memberikan solusi ekonomi, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga dan meningkatkan semangat gotong royong. Masyarakat desa berharap keberhasilan program ini dapat menjadi titik awal dari transformasi ekonomi desa mereka. Dengan dukungan yang terus berlanjut, Desa Ngargosari siap menjadi model pengembangan desa berbasis potensi lokal di Indonesia. (Kn.01)