UMNU Kebumen Dorong Kemandirian Petani Melalui Pelatihan Budidaya Melon secara Fertigasi

Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pertanian di wilayah Kebumen. Kali ini, UMNU Kebumen menyelenggarakan pelatihan budidaya melon sistem fertigasi yang diikuti oleh 20 orang anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Tani Desa Peniron. Ketua Pengabdian kepada Masyarakat dari UMNU Kebumen, Ibu Umi Barokah,M.P. berpesan dalam sambutannya semoga pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Sekar Tani, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, serta mendorong kemandirian ekonomi mereka.

Acara pelatihan yang berlangsung di Desa Peniron ini menghadirkan Galih Prasetyo, seorang praktisi budidaya melon berpengalaman yang telah sukses membangun greenhouse di dua lokasi berbeda, yaitu di Kutowinangun dan Mirit. Galih, yang telah mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan budidaya melon di Kebumen, dengan antusias berbagi pengetahuan dan pengalamannya kepada para peserta pelatihan.

“Sistem fertigasi menawarkan banyak keuntungan bagi petani” ujar Galih, “Diantaranya adalah efisiensi penggunaan air dan pupuk, serta hasil panen yang lebih optimal. Selain itu, sistem fertigasi juga dapat membantu mengurangi risiko serangan hama dan penyakit.”

Galih juga berbagi pengalamannya dalam membangun greenhouse di Kutowinangun dan Mirit. “Greenhouse yang saya bangun menggunakan material baja ringan dan bambu, terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen,” ujar Galih. “Saya juga menggunakan sistem irigasi tetes yang sangat efisien dalam penggunaan air.” Galih juga menekankan pentingnya sinergi dalam membangun ekosistem pertanian yang berkelanjutan. “pertanian itu harus bersinergi, kalau bisa nanam tidak bisa jual ya sama saja, makanya pertanian itu dari hulu ke hilir dari membuat greenhouse, packing hingga penjualan” tegasnya.

Antusiasme para anggota KWT Sekar Tani terlihat jelas selama pelatihan. Dengan tekun, mereka mengikuti setiap penjelasan dan demonstrasi yang diberikan oleh Galih. “Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini,” ujar Sri Wahyuni, salah satu anggota KWT Sekar Tani. “Saya berharap dengan ilmu yang saya dapatkan, saya dapat meningkatkan hasil panen dan membantu perekonomian keluarga. Saya juga tertarik untuk membangun greenhouse di Desa Peniron agar dapat menerapkan sistem fertigasi yang telah saya pelajari.”

Pelatihan ini mendapat sambutan hangat dari Kepala Desa Peniron, Triyono Adi, dan Penyuluh Pertanian Kecamatan Pejagoan, Endah Sulastri. Keduanya hadir dalam acara tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap program pengabdian masyarakat yang digagas UMNU Kebumen.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif UMNU Kebumen dalam membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani di Desa Peniron,” ujar Triyono Adi. “Semoga pelatihan ini dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian, khususnya bagi para wanita. Kami juga berharap pelatihan ini dapat menginspirasi para petani lainnya untuk menerapkan sistem fertigasi dan membangun greenhouse.”

Endah Sulastri,S.P. Penyuluh Pertanian Kecamatan Pejagoan, menambahkan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para anggota KWT Sekar Tani. Dengan menguasai teknik budidaya melon sistem fertigasi, diharapkan mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, serta menjadi contoh bagi para petani lainnya.”

Melalui pelatihan ini, UMNU Kebumen tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis, tetapi juga menginspirasi para petani wanita untuk terus belajar dan berinovasi. Diharapkan, pelatihan ini menjadi langkah awal dalam membangun kemandirian petani di Desa Peniron dan daerah sekitarnya, serta membuka peluang baru bagi para wanita untuk berkontribusi dalam memajukan sektor pertanian.