
Kebumen News – Suasana haru dan bangga menyelimuti halaman SMK Ma’arif 1 Kebumen, Kamis (9/5). Sebanyak 709 peserta didik kelas XII resmi diserahkan kembali kepada orang tua atau wali siswa dalam sebuah prosesi simbolik bertajuk “Penyerahan Kembali Peserta Didik Kelas XII”. Acara ini menjadi titik puncak dari rangkaian pendidikan formal mereka di SMK Ma’arif 1 dan menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih luas.
Prosesi dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah, H. Subhan, S.E., M.Pd., Ketua Komite Sekolah KH. Fatkhurrohman, M.Pd., serta perwakilan wali siswa H. Solihudin, yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kebumen dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Acara ini juga istimewa karena dihadiri oleh Ketua PCNU Kebumen, Dr. H. Imam Satibi, M.Pd., yang memberikan sambutan penuh makna dan doa restu untuk para lulusan.
Dalam sambutannya, H. Subhan menegaskan bahwa momen ini bukan akhir, melainkan awal dari perjuangan baru. “Kami titipkan anak-anak ini kembali kepada panjenengan semua, para orang tua, dengan harapan mereka menjadi insan yang bermanfaat, menjunjung akhlak dan keahlian, sebagaimana visi sekolah: unggul dalam iman, ilmu, dan amal,” ujar beliau.
Sementara itu, Ketua Komite KH. Fatkhurrohman mengajak seluruh pihak untuk terus mengawal anak-anak pasca kelulusan. “Tugas sekolah sudah paripurna, kini giliran masyarakat dan keluarga melanjutkan pembinaan. Jangan biarkan mereka lepas arah di tengah tantangan zaman,” katanya penuh penekanan.
H. Solihudin yang mewakili wali siswa sekaligus anggota legislatif turut mengapresiasi dedikasi para guru dan tenaga kependidikan. “Sebagai orang tua dan wakil rakyat, saya melihat SMK Ma’arif 1 ini menjadi benteng pendidikan kejuruan di Kebumen. Terima kasih atas kerja keras bapak ibu guru semua,” ucapnya.
Acara juga diwarnai dengan penampilan seni dari para siswa serta pembacaan ikrar alumni, sebagai tanda janji untuk tetap menjaga nama baik almamater.
Kehadiran Ketua PCNU Kebumen, Dr. H. Imam Satibi, menjadi peneguh spiritual dalam acara tersebut. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah era disrupsi moral. “Ilmu saja tidak cukup, jika tidak diiringi dengan adab. Maka jagalah akhlak, karena itu yang akan menuntun kalian di luar sana,” pesan beliau.
Acara ditutup dengan doa bersama dan harapan besar: agar 709 lulusan tahun ini tidak hanya sukses secara profesional, tetapi juga menjadi pelita di tengah masyarakat. (Kn.01)