
Rutinitas lima tahunan Pemilihan Umum (Pemilu) telah berkali-kali digelar, warga Indonesia berkali-kali menentukan pilihan pada pesta demokrasi itu. Tapi bagi Pemilih pemula, mencoblos adalah sesuatu yang baru. Tentu akan gagap jika tidak dilakukan pembinaan dan sosialisasi cara mencoblos. Untuk antisipasi ini Pandjer School menggelar Talkshow Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula pada Pemilu 2024. Talkshow digelar pada Sabtu, 20 Januari 2024, mulai pukul 08.00. Bertempat di Ruang Teater Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kebumen.
Kegiatan ini mengundang 78 (tujuh puluh delapan) pesertapemilih pemula dari berbagai organisasi. Mereka terdiri dari 42 delegasi organisasi pelajar SMA/SMK/MA dan 36 (tiga puluh enam) dari organisasi mahasiswa Perguruan Tinggi.
Pemilihan Umum atau Pemilu merupakan lambang dan tolok ukur demokrasi di Sebagian besar negara. Hasil Pemilu yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan berpendapat dan berserikat mencerminkan bekerjanya partisipasi dan aspirasi masyarakat, terutama mereka yang telah genap berusia 17 tahun atau sudah/pernah menikah. Kebebasan berpendapat merupakan perwujudan hak demokrasi setiap orang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pemilih pemula merupakan orang yang baru pertama kali memilih dengan rentang usia 17 sampai dengan 21 tahun. Pemilih pemula memiliki andil yang besar dalam Pemilu 2024 karena 30% dari total pemilih merupakan pemilih berusia 17- 30 tahun (KPU, 2024). Secara kuantitatif, pemilih pemula berperan penting dalam menentukan arah perubahan bangsa meski pengetahuan pemilih pemula terhadap
Pemilu tidak jauh berbeda dibanding kelompok lainnya. Namun, karakteristik antusiasme dan preferensi politik mereka dipandang berbeda dibanding orang tua pada umumnya.
Tingkat antusiasme yang tinggi pada pemilih pemula belum dibarengi pengambilan keputusan yang orisinil dan independen. Mereka mudah dipengaruhi kepentingan-kepentingan tertentu, terutama oleh orang terdekat, media massa, dan media sosial. Hal ini berpotensi melahirkan pemilih pemula yang tidak turut serta memberikan suara mereka karena kebimbingan yang dihadapi atau karena ketidakpedulian terhadap politik (baca: golongan putih/golput. Oleh karena itu, pemilih pemula perlu difasilitasi agar mampu berpartisipasi aktif dan tidak golput dalam Pemilu 2024.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membekali pemilih pemula di Kabupaten Kebumen dalam menentukan pilihan politik yang bijak dan berintegritas berdasarkan ilmu, etika, dan hati nurani. Harapannya, dengan pertimbangan rasional dalam pengambilan sikap politik pemilih pemula dapat membawa era demokrasi
Indonesia pada kualitas yang lebih baik.” Tutur Hari Triyawan, S.T Ketua Panitia Pelaksana.
Untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula, Yayasan Pusat KAK Talkhsow Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula dalam Pemilu 2024. Pembelajaran Kepemimpinan dan Kebijakan Pandjer (Yayasan Pandjer School) memandang penting adanya Talkshow Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula guna memfasilitasi kalangan pemula dalam memahami berbagai hal terkait dengan Pemilu 2024.
“Narasumber pada kegiatan terdiri dari tiga instansi yaitu Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kebumen, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kebumen, dan Pandjer School. Muhamad Sobir dari KPU, Nurul Ichwan dari Bawaslu dan Agung Widhiyanto dari Pandjer School.” Lanjut Hari Triyawan.Goal dari kegiatan ini adalah peserta dapat memahami pendidikan politik meliputi pengetahuan tentang sistem politik, hak dan kewajiban dalam masyarakat, dan cara berpartisipasi dalam proses politik. Selain itu peserta juga diharapkan meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan akhirnya dapat menentukan sikap politik secara rasional dan penuh tanggung jawab dalam Pemilu 2024 *** (Brs)