Rukyatul Hilal di Pedalen, Tak Berhasil Lihat Bulan

Minggu tanggal 10 Maret 2024, BARU Kabupaten Kebumen me

Tentukan Awal Ramadhan 1445 H, Kemenag Kebumen Gelar Rukyatul Hilal di POB Pedalen

Kebumen – Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kebumen bersama Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Daerah Kabupaten Kebumen melaksanakan rukyatul hilal di Pos Observasi Bulan (POB) Pantai Pedalen Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen (posisi 7 43’ 54” LS 109 23’ 27” BT), Minggu (10/03/2024). Ini dlakukan untuk menentukan awal Ramadhan 1445 Hijriyah.

Hadir pada Rukyatul Hilal tersebut, Kepala Kankemenag Kebumen yang diwakili Kasubbag TU Makruf Widodo, Kasi Bimas Islam Salim Wady, dan jajaran forkompimda . Selain itu juga turut hadir pengurus MUI Kebumen, Abdul Kharis, Ketua PCNU Ky. Dawamuddin Masdar, Muhammadiyah dan Ketua LDII Gunardi.

Rukyatul hilal sendiri dilaksanakan menggunakan teleskop refrafktor semi semi – otomatis mulai pukul 17.59 hingga 18.04 WIB. Secara bergantian para tokoh yang hadir melakukan pengamatan hilal, namun tidak ada satupun yang menyatakan berhasil melihat hilal di POB Pedalen tersebut.

Pada saat itu umur Bulan adalah 1,97 jam menurut data hisab haqiqy bittahqiq (hisab kontemporer). Sementara ketinggian nampak (mar’i) Bulan adalah 1° 00’ terhitung dari ufuk mar’i (puncak cakram Matahari) ke pusat cakram Bulan. Posisi Bulan ada di sebelah selatan Matahari yakni pada azimuth 264° 45’. Sementara Matahari di azimuth 266° 01’. Sehingga selisih azimuthnya adalah 1° 16’. Bulan diperhitungkan terbenam pada +35 menit pasca ghurub, yakni pada pukul 18:34 WIB. Fase Bulan pada saat itu adalah 0,45 % dengan jarak lengkung Bulan – Matahari atau elongasi sejati (haqiqy) adalah 2° 27’.

“Saya bersaksi belum melihat hilal,” ujar salah satu pengurus MUI Kebumen Abdul Kharis usai melakukan pengamatan.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Islam Salim Wzdy yang juga ketua (BHR) Daerah Kebumen mengatakan apapun hasil dari pengamatan tersebut langsung dilaporkan ke Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah dan diteruskan ke Kementerian Agama RI. Hasil pengamatan di POB Pedalen ini menjadi salah satu masukan dalam Sidang Isbat penetapan awal Ramadan 1445 H Kemenag RI di Jakarta.

Ia juga menjelaskan bahwa Pos Observasi Bulan Pedalen merupakan satu di antara 134 pos rukyatul hilal tingkat nasional yang terdaftar di Kementerian Agama RI. POB ini juga menjadi satu di antara tiga pos rukyat hilal di Jawa Tengah bagian selatan (selain POB Bela Belu Yogyakarta dan POB Purwokerto).

Salah satu tugas Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Daerah Kabupaten Kebumen adalah melaksanakan rukyatul hilal. Rukyatul hilal adalah melakukan pengamatan apakah hilal sudah terlihat atau belum guna menentukan awal bulan kalender Hijriah. Khususnya untuk menentukan awal Ramadhan, hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Badan Hisab dan Rukyat Daerah Kabupaten Kebumen bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen dan Pemerintah Kabupaten Kebumen. Kerjasama ini telah menyepakati untuk menggelar rukyatul hilal guna menentukan awal Ramadhan 1445 H / 2024 M. Lokasi rukyatul hilal adalah Pos Observasi Bulan (POB) Kabupaten Kebumen yang berlokasi di kompleks TPI Pedalen. Tepatnya Pantai Pedalen, Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen (posisi 7° 43’ 54” LS 109° 23’ 27” BT).

Pos Observasi Bulan Pedalen merupakan satu di antara 134 pos rukyatul hilal tingkat nasional yang terdaftar di Kementerian Agama RI. POB ini juga menjadi satu di antara tiga pos rukyat hilal di Jawa Tengah bagian selatan (selain POB Bela Belu Yogyakarta dan POB Purwokerto).
Berdasarkan taqwim standar Indonesia maka tanggal 29 Sya’ban 1445 H bertepatan dengan hari Minggu, 10 Maret 2024. Sehingga rukyatul hilal secara nasional akan diselenggarakan pada hari dan tanggal tersebut sesuai dengan kaidah syar’i. Konjungsi geosentris Bulan dan Matahari (ijtima’) juga terjadi pada hari itu. Konjungsi geometris adalah segarisnya Bulan dan Matahari dalam satu garis bujur ekliptika yang sama. Jadi pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2024 tepatnya pada pukul 16:00:50 WIB. terjadi konjungsi geometris.
Perhitungan menunjukkan Matahari terbenam (ghurub) di lokasi Pos Observasi Bulan Pedalen pada pukul 17:59 WIB. Pada saat itu umur Bulan adalah 1,97 jam menurut data hisab haqiqy bittahqiq (hisab kontemporer). Sementara ketinggian nampak (mar’i) Bulan adalah 1° 00’ terhitung dari ufuk mar’i (puncak cakram Matahari) ke pusat cakram Bulan. Posisi Bulan ada di sebelah selatan Matahari yakni pada azimuth 264° 45’. Sementara Matahari di azimuth 266° 01’. Sehingga selisih azimuthnya adalah 1° 16’. Bulan diperhitungkan terbenam pada +35 menit pasca ghurub, yakni pada pukul 18:34 WIB. Fase Bulan pada saat itu adalah 0,45 % dengan jarak lengkung Bulan – Matahari atau elongasi sejati (haqiqy) adalah 2° 27’.
Secara nasional, di seluruh Indonesia pada saat ghurub Minggu 10 Maret 2024, tinggi mar’i Bulan terkecil -0° 30’ (Kota Jayapura, Papua) hingga yang terbesar +0° 26’ (Kota Lhoknga, Aceh). Demikian halnya elongasi haqiqy Bulan bervariasi dari yang terkecil +2° 16’ (Kota Jayapura, Papua) hingga +2° 42’ (Kota Lhoknga, Aceh). Berdasarkan informasi kedua parameter pada data hisab tersebut, terlihat bahwa ketinggian hilal atau bulan sabit tipis penentu awal bulan Ramadhan 1445 H / 2024 M belum memenuhi kriteria Pemerintah yakni mengikuti kriteria yang telah disepakati Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) sebagai penentu awal bulan hijriah (termasuk Ramadhan).

Patokan utamanya adalah hilal punya ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Walaupun demikian, rukyatul hilal penentuan Ramadhan 1445 H oleh Badan Hisab dan Rukyat Daerah Kebumen tetap diselenggarakan dengan menggunakan bantuan alat optik (menggunakan teleskop refrafktor semi semi-otomatis) maupun tidak (menggunakan mata telanjang). Tujuannya adalah mendapatkan sebesar–besarnya kemungkinan memperoleh data dengan menggunakan tipe rukyat yang memungkinkan.

Data hasil rukyat, baik terlihat maupun tidaknya hilal di lokasi Pos Observasi Bulan Pedalen, selanjutnya akan dikirim ke Kementerian Agama RI di Jakarta untuk menjadi bahan dalam sidang itsbat penentuan 1 Ramadhan 1445 H. Sidang diselenggarakan pada Minggu senja 10 Maret 2024. Hasil sidang ini yang kemudian menjadi dasar keputusan Menteri Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 H. (Fz/Brs)