Plh. Kepala Kankemenag Kebumen: “Guru Harus Mengajar dengan Cinta, Bukan Semata Gaji”

Kebumen – Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kebumen, H. Salim Wazdy, menekankan pentingnya peran cinta dalam dunia pendidikan. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri pembukaan Workshop Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta di MTsN 1 Kebumen, pada Senin, 16 Juni 2025.

Workshop ini secara resmi dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, H. Akhmad Faridi, dan diikuti oleh para guru serta tenaga kependidikan dari berbagai madrasah se Kabupaten Kebumen.

Dalam sambutannya, H. Salim Wazdy menyampaikan bahwa keberhasilan implementasi Kurikulum Berbasis Cinta sangat bergantung pada keteladanan para guru dalam membangun relasi yang dilandasi kasih sayang.

Menurutnya, guru harus menjadi contoh dalam menciptakan suasana penuh cinta, baik di antara rekan kerja, kepada siswa, maupun kepada seluruh pemangku kepentingan di lingkungan madrasah.

“Ciptakan relasi yang dibangun atas dasar cinta. Guru yang saling menyayangi, mencintai profesinya, dan memperlakukan siswa dengan kasih sayang,” ujar H. Salim.

Ia juga mengingatkan agar para guru tidak menjadikan gaji sebagai motivasi utama dalam menjalankan tugasnya. Guru yang bekerja hanya untuk memenuhi kewajiban, menurutnya, cenderung mengajar tanpa semangat dan kehilangan esensi mulia dari profesinya.

“Jangan bekerja karena gaji. Kalau motivasinya hanya itu, nanti mengajarnya hanya sebatas menggugurkan kewajiban. Jalankan profesi ini karena cinta dan kebanggaan. Dengan begitu, hasilnya akan lebih bermakna,” tegasnya.

H. Salim menambahkan, peran guru tidak hanya sekadar mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk mental dan karakter siswa. Oleh karena itu, ketulusan dan rasa cinta dalam mendidik sangat dibutuhkan untuk menciptakan generasi yang unggul secara intelektual dan emosional.

Kegiatan workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam merumuskan pendekatan pembelajaran yang lebih humanis dan berlandaskan nilai-nilai kasih sayang, sebagaimana esensi dari Kurikulum Berbasis Cinta yang tengah dikembangkan. (Kn.01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *