
Kebumen News – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-2, Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kabupaten Kebumen menggelar aksi tanam 100 bibit kelapa genjah entok di kompleks Masjid Jami’ Jelarang, Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Rabu 26 Juni 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, H. Salim Wazdy, Pelaksana Harian (Plh.) Kasubbag Tata Usaha, H. Mulyono, jajaran Forkopimcam Alian, serta perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kabupaten Kebumen, Istiantoro.
Ketua PD IPARI Kebumen, Solihin, menyampaikan bahwa kegiatan tanam pohon ini merupakan bagian dari semangat eko-teologi yang menjadi salah satu pilar dalam Asta Protas Kementerian Agama.
“Kami ingin menunjukkan bahwa penyuluh agama tidak hanya berdakwah secara verbal, tetapi juga memberi teladan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan menanam kelapa genjah entok yang merupakan varietas khas Kebumen ini, kami berharap dapat mewariskan sesuatu yang bermanfaat bagi generasi mendatang,” terang Solihin.
Plh. Kasubbag TU, H. Mulyono, yang hadir mewakili Kepala Kantor Kemenag Kebumen, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. Menurutnya, aksi lingkungan seperti ini sangat relevan dengan nilai-nilai agama dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi.
“Kami sangat mendukung upaya ini. Semoga pohon kelapa yang ditanam hari ini kelak membawa manfaat ekonomi dan spiritual bagi masyarakat sekitar. Sebab, sebagian besar kerusakan di bumi bersumber dari ulah manusia. Maka sudah sewajarnya kita yang memperbaikinya,” ujar Mulyono.
Ia juga mengajak para penyuluh agama untuk aktif memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat.
“Sebagai penyuluh, kita bukan hanya menyampaikan ceramah, tapi juga harus memberi contoh dalam pelestarian lingkungan hidup,” tambahnya.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam H. Salim Wazdy menegaskan pentingnya menjadikan kegiatan ini sebagai gerakan yang berkelanjutan, bukan sekadar seremoni.
“Kegiatan ini sejalan dengan semangat moderasi beragama yang juga harus tercermin dalam relasi harmonis antara manusia dan alam. Semua agama, apapun keyakinannya, pasti mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh umat manusia, tanpa memandang agama dan suku, memiliki ketergantungan yang sama terhadap alam sebagai sumber kehidupan, mulai dari makanan, air, hingga udara bersih.
Perwakilan Distapang Kebumen, Istiantoro, menyebutkan bahwa Kecamatan Alian, khususnya Desa Bojongsari, merupakan daerah dengan populasi kelapa tertinggi di Kabupaten Kebumen.