
Kebumen News, 30 Agustus 2025 – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kebumen menjadi momentum istimewa untuk meneladani akhlak Rasulullah melalui lantunan Al-Barzanji. Kitab yang tersusun dalam bentuk syair ini tidak sekadar dibaca, melainkan menjadi sarana syiar yang efektif untuk mengenalkan perjuangan dan nasab (garis keturunan) Nabi, kegiatan berlangsung di gedung Indor madrasah setempat.
Pada acara inti, Bapak dan Ibu guru MAN 1 Kebumen secara khidmat melantunkan bait-bait Al-Barzanji. Setiap syairnya mengisahkan perjuangan Nabi Muhammad SAW sejak masa kecil hingga dakwahnya. Pembacaan ini juga mencakup sanjungan indah tentang akhlak mulia Rasulullah, yang diiringi dengan salawat dan puji-pujian.
Tidak hanya para guru, para siswa juga turut andil dalam menyemarakkan acara. Dalam pra-acara, mereka juga melantunkan syair-syair Al-Barzanji. Ini menjadi metode pembelajaran yang interaktif dan mendalam. Para siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga meresapi makna di balik setiap baitnya. Pembacaan Al-Barzanji menjadi jembatan bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan memahami sosok Nabi Muhammad SAW secara utuh.
Melalui syiar ini, MAN 1 Kebumen berupaya meneguhkan kembali nilai-nilai keislaman. Pembacaan Al-Barzanji bukan hanya tradisi, tetapi sebuah upaya edukatif untuk menanamkan kecintaan dan ketaatan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, dalam acara inti berikutnya adalah pengisian tausiyah oleh Bunyai Hj Afifah Muzani Tamam, pengasuh PP Ta’limul Quran Quantum qolbu, Petanahan, Kebumen.
Makna dan Kandungan Al-Barzanji
Al-Barzanji adalah salah satu kitab yang paling populer dalam tradisi Maulid di Indonesia. Nama kitab ini diambil dari nama pengarangnya, seorang ulama besar bernama Syaikh Ja’far Al-Barzanji. Kitab ini tersusun dari prosa berima dan syair-syair yang indah.
Isi pokok Al-Barzanji meliputi:
• Nasab atau silsilah Nabi: Dimulai dari Nabi Adam hingga sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Bagian ini menjelaskan garis keturunan Rasulullah yang suci dan mulia.
• Kisah kelahiran Nabi: Menceritakan mukjizat dan tanda-tanda kebesaran Allah saat kelahiran beliau.
• Perjalanan hidup dan perjuangan dakwah: Menggambarkan kisah-kisah penting dalam kehidupan Nabi, seperti masa muda, kenabian, hijrah, hingga perjuangan menyebarkan Islam.
• Sifat dan akhlak terpuji: Menguraikan keindahan akhlak Rasulullah, yang menjadi teladan bagi seluruh umat manusia.
Wachid Adib selaku kepala madrasah setempat menyampaiakan melalui lantunan Al-Barzanji, pesan-pesan moral dan keislaman disampaikan secara puitis, membuat pendengarnya mudah terbawa dalam suasana haru dan penuh cinta kepada Rasulullah. Hal ini selaras dengan tujuan perayaan Maulid, yaitu mengenang dan meneladani sosok agung Nabi Muhammad SAW dan ini patut untuk tetap dilestarika, ujar Adib. (lan)