Pelantikan GP Ansor Ranting Sekarteja: Momentum Konsolidasi dan Kebangkitan Kader Muda NU Adimulyo

Sekarteja Adimulyo – Pelantikan Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Ranting Sekarteja, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, resmi digelar pada Sabtu malam (13/04) dalam suasana khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Acara yang dirangkai dalam Majelis Malam Ahad Pon dan Pertemuan Rutin Rijalul Ansor ini berlangsung di kompleks masjid desa setempat, disaksikan puluhan kader muda NU, tokoh masyarakat, serta jajaran pengurus PAC GP Ansor Adimulyo.

Ah. Nur Ridwan hadir mewakili Camat Adimulyo dan memberikan sambutan dalam sesi pembukaan. Dalam pidatonya, ia menegaskan pentingnya peran GP Ansor sebagai bagian dari sistem sosial di tingkat akar rumput. “Kader Ansor hari ini adalah pemimpin masyarakat besok. Maka, jadikan amanah ini bukan sekadar formalitas, tapi komitmen nyata untuk menjaga nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, menjaga desa, dan menjaga Indonesia,” tegasnya di hadapan para pengurus yang baru dilantik.

Ranting Bangkit, Rijalul Bergerak

Acara pelantikan ini menjadi bukti bahwa GP Ansor bukan hanya hadir di kota-kota besar, tapi juga hidup dan tumbuh di desa-desa. Sekarteja menjadi contoh bagaimana pengorganisasian pemuda NU bisa berjalan rapi, disiplin, dan menyatu dengan kehidupan sosial masyarakat.

“Pelantikan ini bukan akhir, tapi awal. Kita sedang membangun ulang basis kaderisasi di tingkat ranting. Jangan sampai ada desa yang sunyi dari kegiatan pemuda NU,” ujar Ketua PAC GP Ansor Adimulyo dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua Ranting terlantik menyatakan kesiapan seluruh jajaran untuk aktif menghidupkan kegiatan keagamaan, sosial, dan kebangsaan di Sekarteja. “Kami siap menghidupkan ranting, menjaga masjid, dan menjadi garda terdepan NU di desa kami. Ini tugas berat, tapi insyaAllah bisa kami jalankan bersama-sama,” ucapnya penuh semangat.

Banser Tegap, Syiar Mantap

Pelantikan ditandai dengan pembacaan ikrar yang dipandu langsung oleh PAC, diiringi barisan Banser yang berdiri tegap mengapit panggung utama. Bendera Merah Putih dan panji Ansor dikibarkan dengan khidmat, memberi suasana haru sekaligus semangat nasionalisme yang tinggi.

Setelah pelantikan, acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil, shalawat, dan mauidhoh hasanah dari para masyayikh dan tokoh NU setempat. Majelis Ahad Pon ini rutin digelar sebagai wahana dakwah dan konsolidasi antar kader, sekaligus ajang silaturahmi lintas generasi dalam tubuh NU.

Dengan pelantikan ini, GP Ansor Ranting Sekarteja menegaskan komitmennya untuk menjadi pelopor gerakan pemuda Islam moderat yang siap menjaga NKRI dari desa. Sebab, sebagaimana dikatakan Gus Dur, “Kalau kamu ingin menjaga Indonesia, rawatlah Nahdlatul Ulama. Dan kalau kamu ingin NU kuat, hidupkan Ansor-nya.” (Kn.09)