Masya Allah, Luar Biasa! Ribuan Peserta Berebut Kursi Emas di MTsN 1 Kebumen, Termasuk dari Halmahera Maluku Utara

Kebumen – MTsN 1 Kebumen kembali mencetak rekor luar biasa. Dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru Mandiri (PPDBM) Program Khusus Cendekia (PKC) tahap kedua tahun ajaran 2025/2026 yang digelar Sabtu, 17 Mei 2025, sebanyak 403 calon peserta dari berbagai penjuru Indonesia antusias mengikuti seleksi tertulis berbasis CBT. Salah satunya bahkan datang dari MIN 2 Halmahera Utara, Maluku Utara—ribuan kilometer dari Kebumen.

Program PKC ini hanya membuka 160 kursi untuk 5 kelas, namun peminatnya membludak. Mereka tak hanya berasal dari Kebumen, tetapi juga dari Cilacap, Banyumas, Wonosobo, Purworejo, bahkan sejauh Jakarta, Indramayu hingga pelosok timur Indonesia. Karena keterbatasan geografis, 5 peserta mengikuti seleksi via Zoom, termasuk Ayuningtyas Rahma dari Maluku Utara.

“Salah satu peserta seleksi hari ini berasal dari Indonesia bagian timur, yaitu dari MIN 2 Halmahera Utara,” ujar Ketua Panitia, Imam Suprijadi, dengan penuh kebanggaan.

Seleksi ini merupakan bagian kedua setelah tahap FDS dan IBS yang digelar Maret lalu dan diikuti 633 peserta. Bila dijumlah, total pendaftar PPDBM tahun ini mencapai 1.036 siswa—angka yang mencerminkan kuatnya magnet MTsN 1 Kebumen di kancah pendidikan nasional.

Ujian CBT berlangsung dari pukul 08.00–12.30 WIB dalam dua sesi dan menguji tiga mata pelajaran utama: Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS. Nilai akhir akan dihitung dari hasil tes dan portofolio kejuaraan.

Kepala madrasah, Muhiban, menyambut para peserta dan pengawas dengan optimisme dan semangat:

“Dengan seleksi ini, kami berharap mendapatkan siswa yang tidak hanya memenuhi kuota, tetapi juga berkualitas. Sambut mereka dengan setulus hati dan senyum ramah.”

Salah satu wali peserta dari Halmahera mengaku terharu dan penuh harap.

“Kami memilih MTsN 1 Kebumen karena reputasinya luar biasa. Semoga putri kami bisa belajar di sini,” ucapnya lirih.

MTsN 1 Kebumen bukan lagi madrasah biasa. Ia menjelma menjadi lembaga pendidikan unggulan nasional, bukan hanya karena kualitasnya, tapi karena semangat inklusif, seleksi ketat, dan daya tariknya yang lintas provinsi. Tak berlebihan bila madrasah ini disebut sebagai mercusuar pendidikan di jantung Jawa. (Kn.01)