
Kebumen News– Selasa pagi, 22 Juli 2025, halaman Unit Kesehatan Sekolah (UKS) MAN 2 Kebumen tampak lebih ramai dari biasanya. Di balik semangat yang menggelora, ratusan siswa, guru, dan tenaga kependidikan tampak mengantre dengan penuh kesabaran. Bukan untuk pengobatan, melainkan untuk berbagi kehidupan lewat setetes darah dalam kegiatan Donor Darah Rutin yang digelar oleh Palang Merah Remaja (PMR) MAN 2 Kebumen bekerja sama dengan PMI Kabupaten Kebumen.
Kegiatan kemanusiaan ini bukan sekadar agenda rutin. Ia telah menjelma menjadi budaya solidaritas yang tumbuh subur di lingkungan madrasah. Bahkan, tahun ini, lonjakan peserta begitu signifikan hingga petugas PMI sempat kewalahan. “Pesertanya membludak, kami harus menambah satu unit tandu dan personel tambahan,” ujar salah satu petugas PMI yang tampak sibuk namun tersenyum.
Tak kurang dari 50 pendonor berhasil menyumbangkan darah dalam kegiatan yang berlangsung hingga siang hari itu. Dari siswa kelas X hingga guru dan staf TU, semua larut dalam semangat gotong royong yang sederhana namun bermakna.
Pembina PMR MAN 2 Kebumen, Suciati, menyampaikan rasa haru dan bangganya. “Luar biasa banget! Semua sangat antusias sampai petugas PMI kewalahan saking banyaknya. Alhamdulillah, kesadaran untuk menolong sesama sudah terbangun. Ini bukti nyata bahwa kepedulian sosial bukan lagi slogan,” ungkapnya.
Donor darah bukan hanya tentang membantu sesama, tapi juga memberikan manfaat langsung bagi pendonor itu sendiri. Beberapa peserta mengaku merasa lebih bugar setelah mendonorkan darahnya. Secara medis, donor darah memang terbukti membantu memperlancar peredaran darah, menyeimbangkan zat besi dalam tubuh, serta menurunkan risiko penyakit jantung.
Tak hanya sisi medis dan kemanusiaan, kegiatan ini juga menjadi momentum pembelajaran karakter bagi siswa. Dalam praktiknya, para anggota PMR turut menjadi panitia pelaksana: mulai dari menyambut peserta, mendata, hingga membantu mengatur lalu lintas kegiatan. Bagi mereka, ini adalah pelatihan tanggung jawab sekaligus aksi nyata dalam menebar nilai-nilai kemanusiaan.
Kepala MAN 2 Kebumen pun mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. “Kami selalu mendukung inisiatif yang mampu menumbuhkan empati, tanggung jawab, dan aksi nyata dari para siswa. Donor darah ini salah satu contoh konkret pendidikan yang tidak hanya berpijak pada teori, tetapi juga praktik di lapangan.”
Dengan semangat kebersamaan yang terus dibangun, MAN 2 Kebumen membuktikan bahwa madrasah bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga kawah candradimuka yang menanamkan nilai-nilai luhur, seperti kepedulian dan kemanusiaan.
Donor darah hari itu boleh usai, namun gelombang semangat yang ditinggalkannya tak akan surut begitu saja. Setetes darah, sejuta harapan. Dan dari MAN 2 Kebumen, harapan itu terus mengalir—menuju kehidupan yang lebih baik bagi semua. (Kn.01)