
Kebumen – Suara lantunan ayat suci menggema dari sudut-sudut MAN 1 Kebumen. Madrasah ini tak sekadar membaca, tetapi juga turut menggerakkan semangat kebersamaan dalam Indonesia Khataman Al-Quran, program nasional yang menargetkan 350.000 khataman dalam sehari.
Sejak 15 Ramadan, madrasah ini telah membentuk 69 majelis tadarus, masing-masing berisi sekitar 10 anggota. Mereka bukan hanya membaca, tetapi juga memastikan setiap khataman tercatat di sistem resmi. Guru dan karyawan turun langsung, membimbing, sekaligus mendampingi peserta didik dalam menyelesaikan tilawah.
Gerakan ini mencapai puncaknya dalam Haflah Peringatan Nuzulul Quran yang digelar serentak pada malam harinya. Acara ini menghadirkan ulama terkemuka, qari internasional, dan disiarkan secara langsung melalui berbagai kanal, mempertemukan suara-suara dari seluruh penjuru negeri.
Kepala MAN 1 Kebumen, Wachid Adib, mengapresiasi partisipasi aktif seluruh warga madrasah. “Kami bangga bisa menjadi bagian dari gerakan nasional ini. Ini bukan sekadar membaca, tetapi juga menghidupkan Al-Quran dalam keseharian,” ujarnya.
Lebih dari sekadar angka, program ini menjadi simbol kebersamaan umat Islam dalam menjaga tradisi tadarus di bulan suci. Dari Kebumen, suara-suara suci itu bergema, menghubungkan hati dalam keheningan Ramadan yang penuh makna.