
Banyumas, 30 Juli 2025 – Aura kemenangan menyelimuti MAN 1 Kebumen. Dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Madrasah tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025, madrasah unggulan ini sukses mencetak sejarah: tiga medali dibawa pulang, dan nama Kebumen kembali menggema di puncak klasemen!
Gelaran akbar yang berlangsung sejak 28 hingga 30 Juli ini mengambil dua lokasi utama: Stadion Soesilo Soedarman sebagai saksi persaingan sengit cabang atletik, dan MAN 2 Banyumas sebagai panggung keindahan tilawah. Di tengah atmosfer kompetisi yang ketat, tiga siswa MAN 1 Kebumen tampil sebagai pahlawan muda yang membanggakan.
Berikut daftar jawara yang berhasil mengukir prestasi Fakhri Husaini, pelari andalan, mencetak Juara 1 lari 400 meter putra. Ia melesat tanpa tanding, meninggalkan lawan di belakang dan membawa emas untuk Kebumen. Eka Setyowati, sprinter putri berbakat, mengunci posisi Juara 2 lari 100 meter putri dengan kecepatan dan teknik yang tak main-main. M. Fauhan Faqih, qari muda nan kharismatik, mempersembahkan Juara 3 MTQ putra dengan lantunan ayat suci yang membuat dewan juri terdiam dalam takjub.
Secara keseluruhan, Kabupaten Kebumen kini mengoleksi empat medali, cukup untuk mengamankan posisi peringkat kedua se-Jawa Tengah. Satu langkah lagi, dan Kebumen bisa berada di singgasana juara, menyaingi Wonosobo yang masih unggul tipis.
Kepala Madrasah: “Ini Bukan Sekadar Medali”
Kepala MAN 1 Kebumen, Drs. H. Wachid Adib, M.Si, menyampaikan rasa haru dan bangganya kepada para siswa dan seluruh keluarga besar madrasah.
“Prestasi ini bukan sekadar medali. Ini adalah buah dari kerja keras, semangat juang, dan doa kita bersama. Bukti bahwa madrasah bukan hanya tempat belajar agama dan akademik, tapi juga tempat tumbuhnya talenta hebat di bidang olahraga dan seni,” tuturnya tegas namun hangat.
Lebih jauh, beliau menekankan pentingnya menjaga semangat ini sebagai motivasi jangka panjang. “Mereka telah membuka jalan. Tinggal bagaimana kita semua – guru, siswa, dan orang tua – menjaga bara ini tetap menyala, untuk prestasi-prestasi selanjutnya.”
Madrasah Tak Lagi Dipandang Sebelah Mata
Prestasi ini bukan hanya milik siswa, tetapi juga milik seluruh masyarakat Kebumen. Di tengah stigma lama yang kerap meminggirkan madrasah dari dunia prestasi non-akademik, MAN 1 Kebumen justru membuktikan hal sebaliknya: madrasah adalah pusat keunggulan multidimensi.
Dengan capaian ini, bukan hanya nama madrasah yang naik kelas, tapi juga martabat pendidikan Islam di mata publik. Generasi muda madrasah hari ini adalah atlet, seniman, dan pemimpin masa depan yang tidak gentar tampil di level manapun (Kn.01/Ian)