Kabumian Sumunar 2045, Tema Menantang Pada Konsultasi Publik RPJPD 2025-2045

Didahului Drakor bertema ‘Yu Parmi Pengin Rabi‘ acara konsultasi publik berlangsung semarak. Drama yang disingkat ‘Drakor’, seperti istilah anak gen-Z yang sedang viral yaitu Drama Korea yang juga disingkat Drakor sebetulnya adalah singkatan dari Drama Komedi pasar Rabuk di bawah binaan DPRD Kebumen. Selain menampilkan drama, Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ini juga menampilkan gothek lesung dari Karangsambung.
Penampilan drama diawali dari munculnya Yu Parmi Gidro-gidro (injak-injak bumi) sehingga memunculkan efek gempa. Drama ringan ini menceritakan efek Geopark dalam masyarakat Kebumen. Juga bercerita tentang batuan yang selama ini menjadi ciri khas Kebumen. Dengan latar warung kopi Drama juga menyinggung tentang program anti stunting. Drama ini sarat pesan-pesan moral.

Konsultasi Publik RPJMD 2025-2045 ini mengundang Bapeda Jawa Tengah, Guru besar Universitas Diponegoro, Bapeda Kebumen sebagai narasumber serta masyarakat non pemerintah Kabupaten Kebumen.

“Oke Kebumen yang bersinar ini merupakan cita-cita kita semuanya. Bayangkan RPJMD yang dilaksanakan 20 tahun yang lalu dengan kondisi sosial ekonomi yang sangat beda dan perubahan yang cepat pada saat itu.” Tutur Arif Sugiyanto, Bupati Kebumen saat sambutan.

Menurutnya penyusun RPJMD 20 tahun lalu tentu belum melihat secara real kondisi terkini, saat itu baru bisa dibayangkan, jadi menurutnya kita juga harus bisa menyesuaikan imajinasi kita tahun 2045 kira-kira apa yang akan terjadi. Jadi diharapkan RPJMD ini juga mampu menjawab tantangan 20 tahun yang akan datang. Meskipun perencanaan dapat berubah menyesuaikan kondisi lapangan.
Sebagaimana dulu belum ada Unicorn, belum ada pasar modern. Ini merupakan tantangan dengan bonus demografi meledaknya tenaga kerja. Dibrightdown menjadi setiap 5 tahun RPJMD ini harus mampu menjadi wadah.

Seberapapun besar target kita harus melihat dari kebutuhan dasar pertama ketika masyarakat ataupun kita semua akan tidur harus memiliki rumah rumah yang layak. Orang yang sehat, keluarga sehat untuk menuju masa depan yang cerah. Bahkan ketika terbangun seorang kepala rumah tangga ataupun individu harus mampu memimpin dirinya bekerja dengan baik, anak-anaknya bisa mendapatkan akses sekolah yang baik-baik. Jadi harus bisa menjawab itu semua. Bagaimanapun kemajuan suatu bangsa, kebutuhan dasar ini pasti tidak akan berubah sehingga cara dan sistem yang ada di hadapi yang berbeda-beda.

Kalau di dunia pendidikan dulu belum ada BOS sekarang ada. Apakah BOS ini telah menjawab semua kebutuhan. Belum, sangat belum dan masih kurang. Diharapkan nanti bersama dengan narasumber Kebumen akan mendapatkan masukan-masukan cara pandang dan target ke depan. Jadi pasti seperti rumah tangga saat membuat konstruksi. Harus diperhatikan orang-orang tua (jompo) yang tidak punya rumah itu pun itu juga harus dijawab oleh negara. Ketika ada rumah tangga yang tidak mampu tentu saja warga tidak mampu itu pun harus benar-benar memikirkan pondasi dasar. Hal ini tidak akan pernah meleset.

“Jaminan kesehatan kita terima estafet 88% misalkan kurang lebih 96% ini mudah. Anak-anak yang tadi disampaikan oleh teman-teman. Betul, sebelum nikah ibunya perlu dicek dahulu, untuk diketahui kapan dia bisa mengandung. Jadi sebelum menaman harus dipikirkan bibitnya dulu, dipikirkan dengan benar, kemudian setelah menikah ini mau ke mana coba, cari, apakah kondisi mencari kerja sekarang mudah. Sangat berat. Karena pertumbuhan orang semakin banyak. Nah disini pemerintah harus mampu menjawab”. Sambung Arif Sugiyanto.

Salah satunya adalah kawasan industri setelah ditawarkan ke berbagai macam investor untuk membangun Kawasan Industri ini tidak ada yang mau karena ada cost negaranya tinggi, sehingga kita manfaatkan untuk Kawasan Industri Bahari. Efek dominannya lebih dari 2000 dan sudah banyak kabupaten-kabupaten yang tujuannya untuk studi ke Kabupaten Kebumen.

“Dalam rangka penyelenggaraan berkehidupan tentu harus ada pemerintahan dan pemerintahan ini tentunya harus pemerintahan yang baik, pemerintahan yang jujur dan profesional. Pemerintahan yang memiliki etos kerja yang luar biasa atau disebut pemerintahan yang handal sehingga diharapkan yang akan datang akan menciptakan kemajuan di Kabupaten Kebumen secara menyeluruh. Dengan apa? Tadi, sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang unggul didukung oleh pemerintah yang baik dan benar agar semuanya menjadikan Kebumen benar-benar Sumunar”. Pungkas Arif Sugiyanto. (Brs)