
Kebumen News — Suasana sore di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Kebumen, Selasa (26/8/2025), dipenuhi keceriaan dan semangat belajar. Sebanyak 20 siswa anggota ekstra kurikuler Sobat Literasi MAN 1 Kebumen bersama empat guru pendamping—Elly Samodrati, Nabila Khoerunisa, Laely A. Nasroh, dan Faizatun Khasanah—menggelar kegiatan literasi yang berbeda dari biasanya.
Agenda yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 16.30 WIB ini menghadirkan dua pengalaman berharga: inspirasi dari layar lebar dan pengetahuan tentang kekayaan geologi Kebumen.
Kegiatan dibuka dengan nonton bareng film Jembatan Pensil. Kisah perjuangan anak-anak dalam menempuh pendidikan ini sengaja dipilih sebagai media pembelajaran yang inspiratif. Bagi anggota Sobat Literasi, film bukan sekadar hiburan, melainkan bahan untuk melatih kemampuan menulis. Setiap siswa diwajibkan membuat review film sebagai tugas mingguan, yang kemudian akan dibahas pada pertemuan rutin kelompok.
Selepas menikmati alur cerita film, rombongan beranjak ke Galeri Geopark Kebumen yang berada dalam kompleks Disarpus. Di sana, mereka mendapat penjelasan langsung dari pemandu mengenai warisan geologi yang menjadikan Kebumen sebagai salah satu pusat studi penting di Indonesia.
“Geopark Kebumen resmi ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada tahun 2018. Status ini diberikan karena Kebumen menyimpan jejak sejarah bumi yang tak ternilai,” ujar pemandu. Ia menegaskan, Kebumen merupakan laboratorium alam terbuka tempat formasi batuan purba dan fosil-fosil berusia jutaan tahun masih bisa dijumpai.
Tiga situs utama menjadi sorotan Geopark Kebumen. Pertama, Karst Gombong Selatan dengan panorama bukit kapur, gua, dan sungai bawah tanah yang memukau. Kedua, kawasan pantai Karangsambung–Karangbolong yang menyimpan batuan hasil tumbukan lempeng tektonik jutaan tahun lalu. Ketiga, kawasan Karangsambung yang terkenal sebagai laboratorium geologi terlengkap di Indonesia, karena hampir semua jenis batuan bisa ditemukan di satu area.
Melalui kunjungan ini, para siswa tidak hanya diajak menumbuhkan kecintaan pada literasi melalui membaca dan menulis, tetapi juga menautkan literasi dengan eksplorasi lingkungan serta kesadaran menjaga warisan geologi.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan dokumentasi. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa literasi bisa tumbuh dari berbagai sumber—baik dari cerita inspiratif di layar lebar, maupun dari jejak alam yang tersimpan di bumi Kebumen. (Kn.01)