Inilah Enam Finalis Dai Muda, Siap Adu Gagasan di Panggung PCNU Kebumen

Kebumen News – Kebumen, 17 Maret 2025

Ajang pencarian dai muda berbakat yang digelar dalam Lomb Dai Muda oleh Lembaga Dakwah PCNU Kebumen telah mencapai babak puncak. Enam finalis terbaik siap menyampaikan gagasan dakwahnya dalam Grand Final yang akan berlangsung di Gedung PCNU Kebumen pada Rabu, 19 Maret 2025 pukul 15.00 WIB.

Kompetisi ini bukan sekadar adu kefasihan berbicara, tetapi juga tentang kedalaman pemikiran, relevansi materi, dan kemampuan menyampaikan pesan Islam yang membumi bagi masyarakat kekinian. Menariknya, setiap finalis membawa tema yang menggambarkan keresahan sekaligus harapan generasi muda Muslim saat ini.

Dakwah di Persimpangan Zaman: Dari Mental Hingga AI

Berikut adalah tema yang akan dibawakan oleh masing-masing finalis:

  1. Azida Nurohmah dengan tema “Menjadi Muda Harusnya Mudah” akan mengulik bagaimana generasi muda sering kali terjebak dalam kompleksitas kehidupan, padahal Islam memberikan panduan agar hidup lebih sederhana dan bermakna.
  2. Kukuh Iman Laksono membawakan “Menghidupkan Kembali Akhlak Rasulullah di Zaman Modern”, mengajak generasi saat ini untuk tidak sekadar mengenang, tetapi benar-benar meneladani karakter dan moralitas Rasulullah dalam menghadapi tantangan zaman.
  3. Rusdiana Laila Salsabila memilih tema “Hijrah Mental: Dari Cemas Menjadi Tenang”, sebuah refleksi mendalam tentang keresahan generasi muda yang sering terjebak dalam kecemasan dan bagaimana Islam menawarkan jalan ketenangan.
  4. Naila Sabiluna K akan mengangkat tema “Bersyukur di Tengah Kesibukan dan Tantangan”, membedah bagaimana konsep syukur bisa menjadi tameng mental di tengah derasnya tuntutan hidup yang semakin kompleks.
  5. Ahmad Luthfi Nasai hadir dengan tema paling futuristik, “Islam dan Artificial Intelligence (AI): Peluang dan Tantangan”. Ia akan membahas bagaimana AI bisa menjadi alat dakwah dan tantangan etis yang harus dihadapi umat Islam di era digital.
  6. Ahmad Juhrul Fuadi membawa tema reflektif “Menemukan Makna Hidup di Era Digital”, menyuguhkan renungan tentang bagaimana arus informasi yang deras justru bisa menjauhkan manusia dari makna hidup yang hakiki.

Grand Final: Lebih dari Sekadar Lomba

Acara puncak ini akan menghadirkan juri utama, KH. Saeful Amar, Lc., dari Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah NU Jawa Tengah, yang dikenal kritis dalam menilai substansi dakwah dan orasi keislaman.

Diawali dengan alunan hadrah dari Mafia Shalawat Kebumen pimpinan K. Mukhayan, grand final ini diprediksi bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga forum intelektual bagi para dai muda untuk mengasah wawasan dan retorika mereka.

Lebih dari itu, lomba ini menjadi indikator bagaimana generasi muda Muslim Kebumen memahami Islam, bukan hanya sebagai dogma, tetapi sebagai solusi bagi tantangan zaman. Mampukah para finalis tidak hanya menguasai teori, tetapi juga membumikan gagasan mereka kepada masyarakat?

Kita tunggu, siapa yang akan menjadi dai muda terbaik Kebumen tahun ini! (Kn.01)