Hari Gini Masih Ada Toko yang Tidak Menerima QRIS?

Kebumen, 15 Januari 2025 – Di era digital saat ini, penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin marak di berbagai sektor ekonomi, termasuk di toko-toko kecil hingga pusat perbelanjaan besar. Namun, ternyata masih ada toko yang enggan atau belum menyediakan layanan pembayaran dengan QRIS, yang membuat beberapa pelanggan kecewa dan merasa kurang praktis.

Salah satu pelanggan, Mumtaz (30), mengaku terkejut saat berbelanja di sebuah toko alat tulis di Jl. Kusuma Kebumen. “Saya pikir semua toko sekarang sudah pakai QRIS. Pas mau bayar, ternyata mereka cuma terima uang tunai atau transfer manual. Padahal saya jarang bawa uang cash,” ungkapnya.

Pemilik toko tersebut beralasan bahwa penerapan QRIS masih dianggap rumit dan memerlukan biaya administrasi tambahan. “Kami merasa belum terlalu perlu karena kebanyakan pelanggan di sini masih membayar dengan uang tunai,” ujar pemilik toko yang enggan disebutkan namanya.

Namun, alasan ini kurang relevan di tengah kampanye pemerintah untuk memperluas inklusi keuangan digital. QRIS, yang dikembangkan oleh Bank Indonesia, dirancang untuk mempermudah transaksi, baik bagi pelaku usaha maupun pelanggan. Selain itu, biaya administrasi QRIS yang ditetapkan cukup rendah, hanya sekitar 0,7% per transaksi.

Menurut data Bank Indonesia, jumlah pengguna QRIS meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin nyaman beralih ke transaksi digital. Pemerintah bahkan telah menetapkan target untuk menjadikan QRIS sebagai salah satu alat pembayaran utama di Indonesia.

“QRIS sangat mempermudah pelaku usaha kecil. Selain mengurangi risiko uang palsu, pencatatan keuangan jadi lebih tertata,” ujar Andi Susanto, seorang pengamat ekonomi digital. Ia menambahkan, toko-toko yang belum menggunakan QRIS mungkin kehilangan pelanggan yang lebih memilih kemudahan pembayaran digital.

Bagi pelanggan seperti Mumtaz, toko-toko yang tidak menyediakan QRIS dianggap kurang mengikuti perkembangan zaman. “Harusnya mereka sadar kalau QRIS itu kebutuhan sekarang, bukan cuma pilihan,” tegasnya.

Pemerintah dan pihak terkait diharapkan terus mengedukasi pelaku usaha tentang manfaat QRIS agar semakin banyak toko yang mendukung metode pembayaran digital ini. Dengan begitu, semua pihak bisa menikmati kemudahan transaksi di era modern.

Penulis: Mustolih