
PURWOREJO – Kamis, 14 November 2024, program KOSABANGSA (Kolaborasi Membangun Bangsa) kembali hadir di Desa Ngargosari, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan di berbagai bidang, salah satunya adalah Digital Marketing. Kegiatan ini diinisiasi oleh tim pelaksana yang dipimpin oleh Bapak Ghufron Zaida Muflih, M.Kom dari Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen, dengan dukungan tim pendamping dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mendapatkan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2024.
Melihat tren transaksi e-commerce yang semakin meningkat di Indonesia, tim KOSABANGSA menyadari pentingnya digital marketing dalam pengembangan usaha masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, pelatihan kali ini difokuskan pada penguasaan pemasaran digital, khususnya melalui salah satu platform populer, Shopee. Pelatihan ini ditujukan kepada kelompok tani di Desa Ngargosari dengan harapan mereka mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk-produk unggulan desa, seperti hasil pertanian dan olahan pangan. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan baru kepada masyarakat tentang pentingnya memperluas pasar melalui media online.
Peserta diajarkan langkah-langkah dasar untuk memulai pemasaran digital. Mulai dari proses pembuatan akun di platform Shopee, pengisian kelengkapan profil, hingga teknik unggah produk yang menarik perhatian pembeli. Tahapan pengiriman barang juga dibahas, untuk memastikan proses transaksi berjalan dengan lancar dan profesional. Dalam pelatihan ini, peserta diajak memahami pentingnya visualisasi produk yang menarik. Mereka diajarkan cara mengambil foto produk dengan pencahayaan yang baik dan penulisan deskripsi produk yang informatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk di mata calon pembeli.
Pemanfaatan platform Shopee dijelaskan secara rinci, termasuk fitur-fitur promosi seperti diskon, voucher, dan gratis ongkir. Fitur ini diyakini mampu membantu produk lokal Desa Ngargosari bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan fitur tersebut, kelompok tani diharapkan dapat menarik perhatian konsumen dari berbagai wilayah. Peserta didorong untuk menerapkan strategi harga yang realistis agar tetap kompetitif di pasar tanpa mengorbankan keuntungan yang signifikan. Salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan rasa antusiasnya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini memberikan wawasan baru yang sangat bermanfaat bagi masyarakat desa. “Kami jadi paham bagaimana memasarkan produk kami melalui internet. Sebelumnya, hanya mengandalkan pasar tradisional,” katanya.
Selain keterampilan teknis, pelatihan ini juga menyisipkan materi tentang pentingnya membangun kepercayaan konsumen. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan terbaik, termasuk memastikan pengiriman barang yang cepat dan sesuai dengan deskripsi produk yang dijual. Menurut Ibu Umi Barokah, M.P, pelatihan digital marketing ini bukan hanya membantu masyarakat untuk memanfaatkan teknologi, tetapi juga memperluas cakrawala mereka dalam mengelola usaha. “Kami ingin mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di era digital ini,” ujarnya.
Dengan pelatihan ini, masyarakat Desa Ngargosari diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar produk lokal mereka, yang selama ini hanya terbatas pada pasar tradisional. Penguasaan digital marketing dianggap sebagai kunci utama untuk membuka akses pasar yang lebih besar. Di era modern seperti sekarang, pemanfaatan digital marketing memberikan kontribusi signifikan dalam dunia usaha. Dengan hadirnya pelatihan ini, Desa Ngargosari diharapkan menjadi salah satu desa yang mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Program KOSABANGSA terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat desa melalui kegiatan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan penguasaan digital marketing, warga Desa Ngargosari diharapkan mampu menciptakan peluang baru dan memperkuat perekonomian desa. Keberhasilan program ini dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat desa lainnya di wilayah Purworejo dan sekitarnya. Program KOSABANGSA membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan (Kn.02)