Disarpus Kebumen Gelar Pembinaan Komunitas, Perkuat Peran dalam Pembangunan Daerah

Kebumen News– Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Kebumen semakin menunjukkan perannya sebagai pusat literasi dan pengembangan komunitas. Dalam rangkaian Community Fair 2025, Disarpus menggelar acara Pembinaan Komunitas di Kantor Disarpus Kebumen. Kegiatan ini bertujuan memperkuat komunitas sebagai elemen penting dalam pembangunan daerah.

Acara tersebut dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dr. Faiz Alauddien Reza Mardhika, Kepala Disarpus Kebumen Sigit Dwi Purnomo, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta perwakilan berbagai komunitas di Kabupaten Kebumen. Selain pembinaan, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan komunitas serta pemberian santunan kepada anak yatim dan anggota komunitas yang kurang mampu.

Komunitas Harus Lebih dari Sekadar Eksis

Dalam sambutannya, Kepala Disarpus Kebumen Sigit Dwi Purnomo menegaskan bahwa pembinaan komunitas merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas dan peran mereka di berbagai bidang. Saat ini, terdapat 43 komunitas yang bernaung di bawah Disarpus Kebumen dengan fokus yang beragam.

“Komunitas jangan hanya sekadar eksis. Mereka harus benar-benar bermanfaat, baik bagi anggotanya maupun masyarakat luas,” tegas Sigit.

Ia menambahkan bahwa peningkatan kapasitas komunitas bisa dimulai dari Disarpus, tetapi pembinaan lebih lanjut akan ditangani oleh dinas terkait sesuai dengan bidang masing-masing. Selain itu, Disarpus juga merancang serangkaian lomba literasi untuk mendorong budaya membaca dan menulis di masyarakat.

“Kami akan mengadakan lomba menulis, membaca, serta mendongeng. Puncaknya digelar Juli nanti, dan insyaallah akan dihadiri lebih dari 1.000 peserta,” ujarnya.

Sigit berharap kegiatan ini semakin memperkuat peran Disarpus sebagai pusat literasi di Kebumen, sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih aktif memanfaatkan fasilitas yang ada.

Komunitas sebagai Pilar Pembangunan

Sementara itu, Anggota DPRD Jawa Tengah dr. Faiz Alauddien Reza Mardhika memberikan apresiasi atas langkah Disarpus Kebumen dalam memfasilitasi komunitas. Menurutnya, komunitas memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah, terutama dalam pemberdayaan masyarakat di berbagai sektor.

“Saya senang melihat Disarpus bisa menjadi wadah bagi komunitas. Saat ini, tantangan yang dihadapi komunitas sangat beragam. Misalnya, komunitas UMKM menghadapi kendala pemasaran produk,” kata Faiz.

Menurutnya, komunitas harus mendapat pendampingan yang tepat serta memahami isu-isu strategis agar bisa berkembang. Ia menekankan bahwa komunitas bukan sekadar tempat berkumpul, melainkan harus memberikan manfaat nyata bagi anggotanya.

“Perlu adanya pelatihan yang lebih intensif. Kita tidak bisa mempererat kebersamaan tanpa pertemuan dan diskusi rutin. Saya yakin Disarpus sudah siap dengan tempat serta berbagai fasilitasnya untuk mendukung komunitas berkembang,” tuturnya.

Faiz juga berharap agar komunitas lebih aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah dan menjadi mitra strategis bagi pemerintah.

“Semoga ini menjadi awal yang baik. Komunitas harus menjadi bagian dari solusi dalam pembangunan Kebumen, bukan sekadar pelengkap,” pungkasnya.

Langkah Nyata atau Sekadar Seremonial?

Langkah Disarpus Kebumen ini tentu patut diapresiasi, tetapi pertanyaannya: apakah pembinaan ini akan berlanjut atau hanya sekadar seremonial? Sudah sering komunitas digandeng dalam program pemerintah, tetapi setelah acara usai, pembinaan tidak berlanjut. Jika benar-benar serius, pemerintah harus memastikan ada program pendampingan berkelanjutan, bukan hanya pertemuan sesaat.

Masyarakat menunggu bukti, bukan sekadar janji.