
Kebumen News, 5 Agustus 2025 — Tiga murid MTs Negeri 3 Kebumen kembali mengharumkan nama madrasah di kancah kompetisi antar pelajar. Mereka berhasil memboyong prestasi membanggakan dalam ajang SMANSA Home Coming ’66, sebuah event tahunan bergengsi yang dihelat oleh SMA Negeri 1 Kebumen dan diikuti ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Kebumen dan sekitarnya.
Di tengah persaingan ketat dan kompetitor dari sekolah-sekolah unggulan, para siswa MTsN 3 Kebumen justru tampil percaya diri dan membuktikan bahwa madrasah bukan sekadar tempat belajar agama, tapi juga wadah tumbuhnya potensi multitalenta. Hasilnya, tiga nama muncul sebagai juara di tiga bidang berbeda.
Berikut para pemenang kebanggaan itu:
- Daniswara Pradipta W: Juara 2 cabang Smansa On Song (lomba menyanyi)
- Pakelika Naeva Ganis Dzakiyah: Juara 3 Lomba Pidato Bahasa Indonesia
- Shintia Ayu Anggraeni: Juara 3 Penulisan Artikel
Apresiasi dan Kebanggaan
Prestasi ini tak dibiarkan berlalu begitu saja. Pada upacara bendera Senin, 4 Agustus 2025, ketiganya diberikan penghargaan khusus oleh pihak madrasah. Kepala MTsN 3 Kebumen yang diwakili oleh KTU, Sigit Ahmadi, S.IP, secara langsung menyerahkan uang pembinaan sebagai bentuk penghargaan dan motivasi.
Dalam sambutannya, Waka Kesiswaan, Siti Masithoh, S.Pd., menegaskan bahwa kemenangan ini adalah bukti bahwa murid madrasah tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Alhamdulillah, MTsN 3 Kebumen dalam ajang ini mengirim tiga peserta di tiga kategori dan semuanya berhasil meraih juara. Ini menunjukkan bahwa murid madrasah mampu bersaing secara terbuka dengan siswa dari sekolah umum lain. Semoga ini menjadi pelecut semangat bagi murid lainnya,” ungkapnya di hadapan seluruh peserta upacara.
Lebih dari Sekadar Piala
Tak sekadar mengejar trofi atau hadiah, capaian ini dinilai sebagai refleksi nyata dari komitmen MTsN 3 Kebumen dalam membina karakter, keterampilan, dan rasa percaya diri peserta didik. Madrasah menegaskan akan terus memberikan ruang-ruang aktualisasi bagi muridnya, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Dalam suasana kompetitif yang semakin terbuka antara madrasah dan sekolah umum, langkah seperti ini menjadi penegas bahwa madrasah bukan institusi pinggiran. Justru, madrasah saat ini hadir sebagai pusat pertumbuhan generasi muda yang religius, cerdas, dan berprestasi.
MTs Negeri 3 Kebumen, sekali lagi, menunjukkan bahwa potensi besar itu bisa tumbuh dari mana saja—termasuk dari ruang-ruang belajar madrasah yang penuh semangat, pembinaan, dan cinta terhadap prestasi.
(Kn.01/as/nh)