
Kambangsari, Alian – Kebumen News
Senin pagi, 19 Mei 2025, Desa Kambangsari di Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, yang biasanya tenang, tiba-tiba dikejutkan dengan penemuan jasad pria tanpa identitas di area hutan wilayah Dukuh Pagersuruh, RT 01 RW 03. Warga yang tengah mencari rumput melaporkan menemukan tubuh terbujur kaku di semak belukar—sebuah lokasi yang jarang dilintasi dan nyaris tersembunyi dari pandangan.
Penemuan ini langsung menggemparkan warga setempat. Dalam hitungan menit, kabar menyebar dari mulut ke mulut, hingga akhirnya aparat dari Polres Kebumen datang ke lokasi. Dengan garis polisi terbentang dan proses olah TKP dimulai, warga pun hanya bisa mengintip dari kejauhan, bertanya-tanya siapa gerangan sosok malang yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan itu.
Identitas Masih Misterius
Saat ditemukan, korban mengenakan kaos abu-abu bermotif garis dan celana kain hitam. Sandal jepit biru bertuliskan “Indomaret” masih menempel di kaki. Sabuk hitam dari bahan menyerupai kulit hewan melilit pinggangnya. Tidak ditemukan kartu identitas atau dokumen apa pun yang bisa menjelaskan siapa dirinya. Dari postur tubuh, tinggi korban diperkirakan sekitar 170 cm. Wajahnya mulai membengkak, diduga telah meninggal beberapa hari sebelumnya.
Pihak kepolisian kini tengah melakukan proses identifikasi melalui sidik jari dan pemeriksaan forensik. Dugaan sementara, korban bukan warga sekitar. “Ada kemungkinan korban berasal dari wilayah Magelang, namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” ujar salah satu petugas yang enggan disebut namanya.
Tanda Tanya Besar: Kecelakaan, Pembunuhan, atau Hal Lain?
Penemuan mayat tanpa identitas di area hutan bukanlah hal biasa di Kebumen. Ini menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran. Apakah korban tersesat dan meninggal karena kelelahan? Ataukah ia korban tindak kriminal yang sengaja dibuang di wilayah terpencil agar tak ditemukan?
Sayangnya, hingga kini belum ada saksi yang melihat keberadaan korban beberapa hari sebelum kematian. Warga pun mengaku tidak mengenali wajah korban. Hal ini membuat proses pengungkapan identitas dan penyebab kematian menjadi semakin rumit.
Imbauan untuk Warga
Polisi menghimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut untuk segera melapor. “Kami butuh bantuan warga. Siapa pun yang mengenali korban atau memiliki informasi terkait, harap segera menghubungi kami,” ujar petugas.
Sementara itu, jenazah korban telah dibawa ke RSUD dr. Soedirman Kebumen untuk proses autopsi. Hasil pemeriksaan forensik akan menjadi kunci dalam membuka tabir misteri ini—apakah ada luka kekerasan, indikasi pembunuhan, atau sebab kematian alami.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa wilayah-wilayah terpencil di Kebumen sering kali luput dari pengawasan. Kurangnya penerangan, akses pengamanan yang minim, dan tidak adanya sistem pantau desa yang aktif membuat kawasan hutan kerap menjadi lokasi pembuangan atau persembunyian bagi pelaku kejahatan.
Kami di Kebumen News akan terus mengikuti perkembangan kasus ini. Sebab di balik tubuh yang terbujur itu, ada cerita yang belum sempat terucap. Dan masyarakat berhak tahu: siapa korban itu, mengapa ia ditemukan di hutan, dan apa yang sebenarnya terjadi. (Kn.01)