
Kebumen – Kebumen News
Momen sakral penuh haru dan makna menyelimuti acara Penyerahan Kembali Siswa-Siswi SMK Ma’arif 2 Gombong, Minggu (5/5). Acara tersebut bukan hanya menjadi penutup masa belajar di sekolah, tetapi juga menjadi momentum spiritual dan sosial yang menguatkan ikatan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
Hadir sebagai pemberi tausiyah, Ketua PCNU Kebumen, Dr. KH. Satibi, M.Pd.I, memberikan pesan mendalam kepada para siswa. Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya akhlakul karimah dan tanggung jawab moral generasi muda di tengah tantangan zaman.
“Ilmu yang kalian dapatkan di sekolah bukan hanya untuk mencari kerja, tapi untuk menjadi manusia yang berguna bagi agama, bangsa, dan orang tua,” tegasnya di hadapan para wali murid dan tamu undangan.
Sementara itu, mewakili Camat Gombong, Bapak Ridwan hadir dalam rangka silaturahmi dan penyerahan simbolis siswa kepada orang tua. Ia menyampaikan apresiasi kepada SMK Ma’arif 2 Gombong atas kontribusinya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja tetapi juga siap hidup bermasyarakat.
“Kami melihat SMK Ma’arif 2 Gombong sebagai bagian penting dari pembangunan karakter pemuda di Gombong. Mari terus bersinergi membangun pendidikan yang berakar pada nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan,” ujarnya.
Suasana Sakral dan Meriah
Gedung yang disulap menjadi aula kehormatan tampak semarak dengan hiasan kain warna hijau, putih, dan biru yang menjuntai anggun dari atap hingga dinding. Panggung utama tampak megah, dihiasi backdrop besar bertuliskan Silaturahmi dan Penyerahan Kembali Siswa-Siswi Kelas XII SMK Ma’arif 2 Gombong Angkatan ke-29. Deretan kursi tamu ditata rapi, bunga-bunga segar menghiasi meja, menambah kesan khidmat sekaligus elegan.
Para tamu undangan yang hadir — mulai dari tokoh agama, wali siswa, hingga perangkat kecamatan — duduk menyimak dengan saksama. Terdengar alunan musik islami mengiringi prosesi demi prosesi, menciptakan nuansa hangat dan penuh kekeluargaan.
Acara ditutup dengan doa dan harapan agar para lulusan dapat menjadi duta-duta kebaikan di tengah masyarakat. Suasana penuh haru terlihat saat para siswa berpamitan, memeluk guru dan orang tua mereka. Sebuah perpisahan yang bukan akhir, tapi awal dari perjuangan baru. (Kn.01)